Dr. Brian Arieska Pranata bergabung dengan SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) sebagai Direktur pada bulan Juni 2024. Sebagai Direktur, beliau merupakan pimpinan utama yang berperan untuk memandu proses pengambilan keputusan serta berfokus pada pengelolaan dan pengembangan keberlanjutan SEAQIL dalam meningkatkan kualitas guru bahasa dan tenaga kependidikan di Asia Tenggara. Kepemimpinannya di SEAQIL didedikasikan untuk meningkatkan pendidikan bahasa melalui program kolaboratif dengan mitra internasional serta mendorong pemahaman lintas budaya dalam komunitas ASEAN.
Sebelum penunjukannya di SEAQIL, Brian memegang berbagai posisi strategis di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), dimana beliau mendapatkan berbagai pengalaman di bidang kerja sama internasional dan diplomasi pendidikan. Beliau memulai kariernya di sebagai Pramuwisata di kota Malang sebelum beralih ke Divisi Kerja Sama Luar Negeri, dimana ia mengelola proyek-proyek pendidikan dalam lingkup regional maupun internasional.
Kepemimpinan dan keahliannya dalam mendorong kemitraan internasional membuatnya ditunjuk sebagai Kepala Tim Kerja Sama Regional dan Multilateral dari tahun 2020 hingga 2021. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Ketua Sekretariat Kelompok Kerja Pendidikan G20, dimana ia mewakili Indonesia di panggung global dan memainkan peran penting dalam membentuk diskusi tentang kebijakan pendidikan global. Kontribusinya dalam peran-peran tersebut sangat bermanfaat dalam memperkuat kolaborasi internasional, membentuk diplomasi pendidikan Indonesia, dan membangun kemitraan pendidikan yang berkelanjutan.
Brian memperoleh gelar Sarjana Sastra Inggris dari Universitas Brawijaya pada tahun 2005, kemudian melanjutkan pendidikan S2 di bidang Kajian Asia Tenggara di Ohio University pada tahun 2009. Beliau kemudian menyelesaikan gelar Doktor dalam bidang Kajian Asia Tenggara di University of Western Australia pada tahun 2019.
Di luar tugas profesionalnya, Brian merupakan kontributor aktif dalam berbagai forum akademik dan telah mewakili Indonesia di berbagai acara internasional besar seperti Western Australia Indonesia Forum dan Oxford Ethnography and Education Conference. Keahliannya serta komitmennya dalam meningkatkan pendidikan bahasa ini menjadikannya sebagai figur penting dalam misi SEAQIL untuk meningkatkan kualitas guru bahasa dan tenaga kependidikan di Asia Tenggara.