Tingkatkan kompetensi digital guru bahasa Inggris di Kupang, SEAQIL bersama BGP NTT selenggarakan kompetensi pendidikan digital melalui kerja sama

SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) bersama dengan Balai Guru Penggerak (BGP) selenggarakan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Literasi dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis GCED Tingkat Menengah Pertama secara luring pada tanggal 4 hingga 7 Maret 2024 di Hotel Neo Aston, Kupang.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah 40 guru bahasa Inggris di Provinsi NTT. Pelatihan ini merupakan inisiatif untuk meningkatkan kapasitas holistik secara terpadu, fokus pada peningkatan kompetensi pedagogik, kemahiran bahasa, dan literasi digital guru bahasa. Tujuannya adalah untuk mendukung pendidikan kewarganegaraan global dan membentuk Profil Pelajar Pancasila.

Selain pelatihan untuk guru bahasa Inggris di Kupang, pada pembukaan kegiatan ini, SEAMEO Centre Indonesia (SCI) bersama dengan BPMP NTT, BGP NTT, Dinas Kota, dan Kabupaten Kupang juga melakukan penandatanganan kerja sama yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di wilayah provinsi NTT. Kerja sama yang direncanakan melalui berbagai program dan kegiatan kolaboratif, diharapkan juga dapat mendukung untuk meningkatkan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan bagi masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) NTT, Bapak Herdiana S.T., MBA, berharap besar terhadap perkembangan mutu pendidikan dengan diadakannya kerja sama yang nantinya akan diwujudkan dengan diawali dengan kesepakatan bersama guna meningkatkan kualitas pendidikan yang maju dan merata di seluruh Indonesia, khususnya di provinsi NTT. “Mari kita bersama-sama tingkatkan pendidikan melalui tenaga pendidik di Provinsi NTT untuk pendidikan Indonesia yang semakin maju, dan merata di seluruh Indonesia," ucapnya. 

BGP provinsi NTT, Bapak Wirman Kasmayadi, S.Pd., M.Si., memberikan salam kebersamaan dari NTT, lalu menegaskan bahwa kendala terbesar yang dihadapi oleh masyarakat kita saat ini adalah kurangnya penguatan di bidang literasi dan orasi, sehingga isu isu utama yang sangat fundamental dan juga demokrasi perlu dijadikan bahan peningkatan kompetensi guru bagi daerah NTT, dan program-program pengembangan dan pemberdayaan guru dapat berdampak. “Isu-isu utama literasi dan orasi itu sangat-sangat fundamental misalkan untuk yang sangat urgen saat ini, bagaimana konten literasi orasi itu terkoneksi dengan isu Planning C,” ucapnya.

Sementara itu, Deputi Direktur SEAQIL, Dr. Misbah Fikrianto, menjadi salah satu pemateri utama dengan membahas "Kebijakan Literasi di Lingkungan Kemendikbudristek". Pelatihan ini juga mengintegrasikan Global Citizenship Education (GCED) dan Profil Pelajar Pancasila sebagai tujuan utama dan disampaikan oleh tim pengajar dari SEAQIL, SEAMEO BIOTROP, dan BPMP NTT.

Kagiatan ini diisi oleh beberapa materi, salah satu materi dibawakan oleh Plt. Direktur SEAQIL, R. Dian Dia-an Muniroh, yang membawakan materi tentang "Diferensiasi dalam Konteks Pembelajaran Bahasa", sebuah model yang memandu guru dalam menangani perbedaan siswa untuk memaksimalkan kapasitas mereka. Pembahasan materi ini fokus pada keunikan siswa dan guru dalam kegiatan ajar mengajar yang fleksibel, dengan perubahan seperti mengubah mindset guru, inovasi pembelajaran, dan materi yang disampaikan. Dengan diferensiasi belajar, diharapkan siswa dan guru memiliki motivasi serta pemahaman yang lebih mendalam, memicu siswa untuk belajar lebih banyak. Namun, metode ini juga memiliki tantangan seperti persiapan guru, sumber daya tambahan, kesulitan mengelola kelas, potensi ketidaksetaraan, dan kesulitan dalam penilaian.

Selain itu materi yang disampaikan oleh Dr. Misbah Fikrianto, MM. M.Si. M.Pd, yaitu tentang Peningkatan Kompetensi Guru Bidang Literasi yang berfokus tentang perkembangan literasi, peluang dan tantangan dalam pelatihan literasi, serta berbagai jenis literasi yang ada. Dengan pendekatan interaktif, materi yang disampaikan menggunakan dengan cara yang unik, yaitu dengan berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan materi tersebut. Diharapkan materi ini dapat bermanfaat bagi guru-guru untuk mengembangkan ilmu literasi yang akan mereka terapkan nanti kepada para siswa.

Selanjutnya materi dibawakan oleh Susi Fauziah mengenai “Konsep GCED dalam pembelajaran Bahasa inggris”. Secara garis besar, materi yang dibawakan membahas mengenai Proyek GCED di Indonesia yang berfokus pada pengembangan Materi Pembelajaran Tambahan untuk Kesetaraan Gender di Kelas Bahasa Inggris dengan tujuan utama meningkatkan kesadaran akan Kesetaraan Gender serta implementasi GCED. Kegiatan utama proyek meliputi proses penulisan, peninjauan, kelas uji coba, dan diseminasi materi. Dimensi pembelajaran yang diintegrasikan mencakup ranah kognitif (pengetahuan dan keterampilan), ranah sosial-emosional (nilai-nilai), dan ranah perilaku (sikap). Output dari proyek ini adalah peserta yang mampu menulis ringkasan singkat tentang PPB (Pembelajaran Pembangunan Berkelanjutan) dan merencanakan aksi selanjutnya. Untuk mencapai tujuan ini, proyek menggunakan strategi dan pendekatan seperti bimbingan dari UNESCO APCEIU, diskusi kelompok terfokus, dan forum untuk para penulis.

Terakhir materi yang dipaparkan oleh Qisty Meisya Nugraha mengenai penggunaan canva sebagai media untuk membuat poster pembelajaran. Pada sesi pengenalan, pemateri menyampaikan fitur-fitur canggih yang disediakan canva dalam pembuatan poster, serta format proyek yang tersedia di platform ini. Tidak hanya itu, langkah-langkah, kiat, dan trik untuk mengoptimalkan penggunaan Canva turut dibahas secara mendalam. Di samping itu, peserta juga diajak untuk memahami strategi penyebaran karya desain melalui kiat-kiat yang disampaikan dengan jelas. Pengenalan TypeCraft juga menjadi salah satu sorotan, memberikan wawasan mendalam tentang identifikasi target penyebaran yang menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai audiens yang diinginkan.

Metode pembelajaran melibatkan paparan materi, diskusi, penugasan, dan pembahasan tugas secara mendalam. Di akhir pelatihan, para guru diajak membuat sumber belajar bahasa digital berupa poster, yang tidak hanya untuk pengajaran di kelas, tetapi juga sebagai media kampanye di media sosial terkait isu-isu global seperti perubahan iklim. Hasil karya akan diseminasi kepada komunitas sebagai bagian dari upaya bersama dalam mengatasi isu-isu tersebut.

Melalui keterlibatan aktif para guru dan kerja sama antarlembaga, diharapkan terjadi dampak positif dalam upaya menciptakan pendidikan yang berkualitas dan memiliki daya saing global. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar peserta mampu menciptakan sumber belajar digital berupa poster yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelas maupun sebagai media kampanye di platform media sosial dengan fokus pada penyebaran kesadaran terhadap isu global seperti perubahan iklim.

Dengan dukungan penuh pihak terkait, SEAQIL berharap pelatihan ini dapat menciptakan guru bahasa Inggris unggul dalam literasi digital dan peka terhadap isu global. Keterlibatan aktif para guru dan kerja sama antarlembaga diharapkan memberikan dampak positif untuk menciptakan pendidikan berkualitas dan berdaya saing global.

×