Siaran Pers
Jakarta, 23 Juni 2021
Tiga siswa tingkat sekolah menengah menunjukkan karya mereka selama berkegiatan literasi dalam program Klub Literasi Sekolah (KLS) yang digagas oleh SEAQIL. Unjuk karya dilakukan pada Rabu (23/06) siang dalam acara penutupan KLS Angkatan 1 Tahun 2021.
Siswa-siswi sekolah mitra SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) diberikan kesempatan untuk menunjukkan bakat dan kreativitas sebagai hasil dari pembelajaran selama mengikuti Klub Literasi Sekolah (KLS). Dalam kesempatan ini, siswa menampilkan kegiatan mendongeng, pembacaan puisi, dan penjelasan karya sastra antologi cerita pendek.
Penampilan mendongeng oleh Helya Messakh dari dari SMA Negeri 2 Kupang
Sesi unjuk karya siswa diawali dengan penampilan mendongeng oleh Helya Messakh dari SMA Negeri 2 Kupang. Membawakan dongeng berbahasa Inggris berjudul “The Ugly Duckling”, kisah seekor anak itik yang buruk rupa namun berubah menjadi angsa yang cantik, Helya tampil dengan ekspresif menggunakan media gambar yang juga merupakan hasil selama mengikuti peminatan drama dalam KLS.
Dari unjuk karya ini, diketahui program KLS sangat membantu siswa untuk memahami bahasa Inggris melalui media pembelajaran yang lebih menarik. Mendongeng menjadi strategi yang baik untuk diterapkan pada peserta didik dalam pembelajaran bahasa Inggris.
Penampilan Puisi oleh Muhammad Haikal dari SMA 3 Muhammadiyah Yogyakarta
Unjuk karya dilanjutkan dengan perwakilan dari SMA 3 Muhammadiyah Yogyakarta dengan penampilan puisi berjudul “Diri Berumpama”. Haikal tampil maksimal dengan iringan musik latar dan penuh penghayatan selama membawakan puisi ciptaannya. Penampilan apik tersebut tidak lain merupakan bagian berkarya dari program KLS. Haikal diketahui sudah memiliki ketertarikan dalam karya sastra puisi. Karenanya, dengan mengikuti peminatan karya sastra dalam program KLS sangat membantu Haikal dan siswa-siswi lainnya untuk menyalurkan minat dan bakat mereka dalam hal literasi.
Puspo Tunjung menunjukan antologi Bait Kisah karya SMA Negeri 1 Kasihan
Unjuk karya siswa diakhiri dengan pemaparan antologi cerpen oleh Puspo Tunjung. Dalam kesempatan ini, Puspo menjelaskan antologi cerpen berjudul “Bait Kisah“. Buku ini berisikan dua puluh cerpen yang diciptakan oleh siswa SMA 1 Kasihan. Keterampilan menulis siswa diasah melalui proses pembuatan buku antologi cerpen tersebut. Buku ini merupakan karya pertama yang dihasilkan oleh siswa-siswi yang didukung oleh program KLS melalui peminatan karya sastra.
Sesi unjuk karya ini menjadi media yang merepresentasikan hasil pembelajaran selama KLS berlangsung dan bentuk apresiasi atas terselenggaranya KLS angkatan I Tahun 2021. Meskipun program KLS baru berjalan pada tahun ini, namun program tersebut telah memberikan dampak yang sangat baik untuk mendorong aktivitas literasi di kalangan pelajar.