SEAQIL lakukan audiensi kolaborasi program dengan Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa

SEAQIL lakukan audiensi dengan Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa (PUSTANDA) pada Kamis [26/01]. Audiensi ini dilakukan dalam rangka sinergi program SEAQIL Tahun Anggaran 2023, khususnya terkait program ke-BIPA-an.

Plt. Direktur SEAQIL, R. Dian Dia-an Muniroh, Ph.D., menyampaikan bahwa SEAQIL perlu koordinasi dengan Lembaga-lembaga yang bersinggungan dengan visi dan misi SEAQIL. Posisi BIPA terkait dengan regionalisme ASEAN dan selaras dengan program yang diusung oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dalam hal internasionalisasi bahasa Indonesia.

Dian mengutarakan, “Ini hanya pertemuan awal untuk dapat didiskusikan secara mendalam terkait kerja sama dalam pelaksanaan program. Kami berharap akan banyak pihak yang mendapatkan manfaat. Kami juga berharap agar kolaborasi program yang berpotensi dijalankan dapat menjangkau kawasan Indonesia timur.”

Kepala Pustanda yang juga Dewan Pembina SEAQIL untuk Indonesia, Dr. Iwa Lukmana, menyampaikan bahwa Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa akan berperan sebagai koordinator. “Sangat penting untuk melihat peta jalan internasionalisasi bahasa Indonesia di ASEAN. Target paling ujung dari internasionalisasi adalah kemandirian dalam pembelajaran BIPA seperti halnya belajar bahasa Inggris,” ujar Iwa.

Iwa juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi SEAQIL dalam mendukung program ke-BIPA-an. Iwa berharap SEAQIL dapat membina guru-guru BIPA lokal/daerah setempat (pengajar BIPA di luar negeri dari Indonesia dan warga negara asing).

Deputi Direktur Program SEAQIL, Esra Nelvi M. Siagian, mengungkapkan bahwa SEAQIL sudah menghasilkan SKP BIPA dan silabus metodologi pengajaran BIPA yang bertujuan untuk mengetahui kompetensi-kompetensi yang perlu dimiliki oleh pengajar BIPA. Esra juga menyebutkan bahwa Modul BIPA SEAQIL juga dapat dimanfaatkan bersama Pustanda.

Esra menjabarkan beberapa potensi kolaborasi program, di antaranya terkait pelatihan pengajar BIPA dan uji coba modul BIPA, tindak lanjut hasil penelitian riset bahasa yang digemari anak muda di Asia Tenggara, dan pemanfaatan kamus kosa kata berfrekuensi tinggi.

Deputi Diretur Administrasi SEAQIL, Dr. Misbah Fikrianto, menjelaskan bahwa kerja sama yang bisa langsung dilaksanakan, yakni AISOFOLL. Selain itu, untuk pelatihan bisa saling bersinergi mendukung persebaran wilayah yang lebih produktif dan kreatif.

SEAQIL selalu berupaya melakukan sinergi dengan berbagai pihak guna mendukung pengembangan kompetensi guru dan tenaga kependidikan di Asia Tenggara. Dalam hal ini,  SEAQIL juga memperluas jejaring kemitraan dengan lembaga yang memiliki visi dan misi yang sejalan dengan SEAQIL. Untuk informasi kemitraan, calon mitra dapat menghubungi kami melalui ppr@qiteplanguage.org.

SEAQIL lakukan audiensi dengan Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa (PUSTANDA) pada Kamis [26/01]. Audiensi ini dilakukan dalam rangka sinergi program SEAQIL Tahun Anggaran 2023, khususnya terkait program ke-BIPA-an.

Plt. Direktur SEAQIL, R. Dian Dia-an Muniroh, Ph.D., menyampaikan bahwa SEAQIL perlu koordinasi dengan Lembaga-lembaga yang bersinggungan dengan visi dan misi SEAQIL. Posisi BIPA terkait dengan regionalisme ASEAN dan selaras dengan program yang diusung oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dalam hal internasionalisasi bahasa Indonesia.

Dian mengutarakan, “Ini hanya pertemuan awal untuk dapat didiskusikan secara mendalam terkait kerja sama dalam pelaksanaan program. Kami berharap akan banyak pihak yang mendapatkan manfaat. Kami juga berharap agar kolaborasi program yang berpotensi dijalankan dapat menjangkau kawasan Indonesia timur.”

Kepala Pustanda yang juga Dewan Pembina SEAQIL untuk Indonesia, Dr. Iwa Lukmana, menyampaikan bahwa Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa akan berperan sebagai koordinator. “Sangat penting untuk melihat peta jalan internasionalisasi bahasa Indonesia di ASEAN. Target paling ujung dari internasionalisasi adalah kemandirian dalam pembelajaran BIPA seperti halnya belajar bahasa Inggris,” ujar Iwa.

Iwa juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi SEAQIL dalam mendukung program ke-BIPA-an. Iwa berharap SEAQIL dapat membina guru-guru BIPA lokal/daerah setempat (pengajar BIPA di luar negeri dari Indonesia dan warga negara asing).

Deputi Direktur Program SEAQIL, Esra Nelvi M. Siagian, mengungkapkan bahwa SEAQIL sudah menghasilkan SKP BIPA dan silabus metodologi pengajaran BIPA yang bertujuan untuk mengetahui kompetensi-kompetensi yang perlu dimiliki oleh pengajar BIPA. Esra juga menyebutkan bahwa Modul BIPA SEAQIL juga dapat dimanfaatkan bersama Pustanda.

Esra menjabarkan beberapa potensi kolaborasi program, di antaranya terkait pelatihan pengajar BIPA dan uji coba modul BIPA, tindak lanjut hasil penelitian riset bahasa yang digemari anak muda di Asia Tenggara, dan pemanfaatan kamus kosa kata berfrekuensi tinggi.

Deputi Diretur Administrasi SEAQIL, Dr. Misbah Fikrianto, menjelaskan bahwa kerja sama yang bisa langsung dilaksanakan, yakni AISOFOLL. Selain itu, untuk pelatihan bisa saling bersinergi mendukung persebaran wilayah yang lebih produktif dan kreatif.

SEAQIL selalu berupaya melakukan sinergi dengan berbagai pihak guna mendukung pengembangan kompetensi guru dan tenaga kependidikan di Asia Tenggara. Dalam hal ini,  SEAQIL juga memperluas jejaring kemitraan dengan lembaga yang memiliki visi dan misi yang sejalan dengan SEAQIL. Untuk informasi kemitraan, calon mitra dapat menghubungi kami melalui ppr@qiteplanguage.org.

×