SEAQIL dan UPI selenggarakan Seminar Internasional Membangun Kesadaran Akan Kebijakan Bahasa dan Pendidikan di Asia Tenggara

Bandung - SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) berkolaborasi dengan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia (FPBS UPI) menyelenggarakan kegiatan “Seminar on Building Awareness of Language and Education Policies in Southeast Asia” dengan moda campuran pada 16 November 2023 di Gedung Auditorium FPBS UPI, lantai 4. Melalui kegiatan ini, SEAQIL dan FPBS UPI mengajak para peserta seminar untuk dapat memperluas pengetahuan dan memperdalam pemahaman mengenai kebijakan bahasa dan pendidikan bahasa yang diterapkan pada sebelas negara di Asia Tenggara.

Dalam sambutannya, Plt. Direktur SEAQIL, R. Dian Dia-an Muniroh, PhD., menyampaikan bahwa aksi kolaborasi antara SEAQIL dan FPBS UPI selama dua tahun ini dapat menghasilkan beberapa hal untuk mengatasi permasalahan seputar kebahasaan di Asia Tenggara.

“Seminar ini menjadi bukti semangat kolaboratif yang mendorong kemajuan kemitraan antara FPBS UPI dan SEAQIL sejak tahun 2021 dan telah menghasilkan pengetahuan, pemahaman lintas budaya, dan platform untuk mengatasi permasalahan kompleks seputar kebijakan bahasa di wilayah Asia Tenggara.”

Selanjutnya, Dekan FPBS UPI, Prof. Dr. Tri Indri Hardini, menyampaikan dalam sambutannya bahwa kolaborasi SEAQIL dan FPBS UPI merupakan upaya untuk terlibat dalam penelitian, berperan, dan berinteraksi dengan masyarakat.

“Seminar ini merupakan puncak dari kolaborasi intens selama dua tahun antara SEAQIL dan FPBS dalam upaya kami untuk terlibat dalam penelitian dan diskusi mengenai peran dinamis dan signifikan bahasa dalam cara kita berfungsi dan berinteraksi satu sama lain dalam berbagai masyarakat tempat kita tinggal,” ujar Dini.

Pada kegiatan ini, SEAQIL menghadirkan beberapa narasumber, diantaranya Prof. Emi Emilia, PhD dari UPI, Assist. Prof. Nirada Chitrakara dari Chulalongkorn University Thailand, dan Dr. Iwa Lukmana, M.A. dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbudristek). Para narasumber memberi paparan materi yang sangat berbobot dan faktual terkait pendidikan bahasa di kawasan Asia Tenggara. 

Materi yang disampaikan diantaranya mengenai peran pemerintah terhadap peningkatan kualitas pendidikan bahasa di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia dan Thailand. Prof. Hj. Emi Emilia, M. Ed., PhD. juga memaparkan hasil riset kebijakan bahasa dan pendidikan bahasa di kawasan. Pada seminar ini, panitia memberi kesempatan luas kepada para audiens untuk turut serta berdiskusi dengan menghadirkan sesi tanya-jawab dengan para narasumber.

(Penulis:Andi Naureen Supardi & Shahnaz Zavira Warisman; Editor: Muna, Qisty Meisya N, M Masrur Ridwan)

×