SEAQIL Kembali Tingkatkan Kompetensi Guru melalui  Pelatihan Metodologi Pengajaran Bahasa Berorientasi HOTS

SEAQIL Kembali Tingkatkan Kompetensi Guru melalui

Pelatihan Metodologi Pengajaran Bahasa Berorientasi HOTS

 

Bekerja sama dengan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Barat dan SEAMEO Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC), SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) selenggarakan Pelatihan Metodologi Pengajaran Bahasa berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS). Pelatihan ini dilaksanakan pada 25 September hingga 11 Oktober 2023. Terdapat dua moda pelaksanaan pelatihan, yaitu dengan moda campuran, secara daring melalui platform Zoom dan secara luring yang bertempat di Grand Sunshine Resort & Convention, Soreang, Bandung.

Sebanyak 9 widyaiswara BBGP Provinsi Jawa Barat dan 41 guru bahasa Arab, Indonesia, Inggris, Jepang, Jerman, Mandarin, dan Prancis pada jenjang SMP/MTs/sederajat dan SMA/MA/sederajat mengikuti pelatihan HOTS untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam melatih siswa agar memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi melalui pembelajaran bahasa.

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur SEAQIL, R. Dian Dia-an Muniroh, Ph.D., membuka pelatihan secara resmi sekaligus menyampaikan rasa syukur atas terjalinnya hubungan kerja sama antara SEAQIL dengan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Barat.

“Saya mengucapkan apresiasi kepada guru-guru yang berdedikasi dan bersemangat untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan terus mengikuti pelatihan dengan tujuan meningkatkan kualitas diri,” ucap Dian.

Melalui pelatihan ini, Dian berharap para guru dapat menjadi agen perubahan untuk pembelajaran bahasa yang lebih baik di kelas dan dapat membuat pelajaran lebih inovatif dan efektif sehingga dapat menghadapi permasalahan yang ada di dalam kelas.

Sebagai perwakilan dari Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Barat, Anggraeni Kusumadewi, M.T., menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada SEAQIL atas kerja sama yang selama ini telah dibangun.

“Kami berharap, guru-guru dapat memanfaatkan pelatihan ini agar dapat memanfaatkannya dalam pembelajaran di kelas. Pelatihan ini sudah ada sejak tahun 2017 dan juga masih relevan dengan pendidikan saat ini,” ujar Anggraeni.

Pada sambutannya, Anggraeni juga menyampaikan harapannya agar peserta dapat selalu memanfaatkan hasil pelatihan ini dan membagikan ilmu yang telah didapatkan kepada guru-guru serta komunitas lainnya.

Setelah pembukaan pelatihan resmi dibuka secara daring, Staf Divisi Pelatihan dan Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Sagita Rizkyah Lestari, S.Pd., pada paparannya menjelaskan metode gamifikasi yang akan dilaksanakan dalam pelatihan. Sagita juga menjelaskan hal-hal teknis pelatihan seperti jadwal pelatihan, tugas-tugas, hingga reward yang akan diberikan kepada peserta yang mengikuti pelatihan dengan baik.

Selanjutnya, Widyabasa Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbudristek, Esra Nelvi M. Siagian, M.M., M.Ed., pada paparannya menyampaikan materi Strategi Bertanya untuk Mengajarkan HOTS kepada siswa. Pada paparannya, beliau menegaskan pentingnya esensi belajar bahasa asing untuk murid-murid. Esra juga berharap agar peserta mampu mengajarkan HOTS dengan baik agar siswa dapat menerima pembelajaran berbasis HOTS.

Sebagai informasi, selama pelatihan, para peserta akan mempelajari implementasi pembelajaran bahasa berorientasi HOTS dengan menggunakan tiga model pembelajaran, yaitu pembelajaran berbasis teks, berbasis proyek, dan penyingkapan.

SEAQIL berharap dengan adanya pelatihan ini, kinerja guru bahasa dalam melakukan pengajaran di dalam kelas dapat meningkat. Selain itu, guru juga dapat merencanakan pembelajaran dengan lebih baik.

(Penulis: Shahnaz Zavira & M Ryan Firmansyah; Editor: Qisty Meisya N, M. Masrur Ridwan)

×