SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) mengadakan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Menggali Kebutuhan Peningkatan Kemampuan Berbahasa Inggris Guru dan Peningkatan Literasi Siswa melalui Pembelajaran Bahasa. Kegiatan dilaksanakan secara luring di kantor Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Aceh, Kabupaten Aceh Besar. DKT ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan dan kesiapan guru bahasa Inggris di Indonesia, tantangan yang dihadapi oleh para guru dalam mengajar bahasa Inggris di sekolah serta untuk mengetahui kebutuhan peningkatan kompetensi profesional dan pedagogis guru bahasa Inggris di Indonesia. DKT ini merupakan bagian dari kajian awal yang dilaksanakan SEAQIL dengan judul "Brightening Language Skills: Menggali Kebutuhan Peningkatan Kemampuan Berbahasa Inggris".
Di samping itu, pada kesempatan tersebut SEAQIL juga melakukan DKT untuk menggali lebih dalam pengalaman guru bahasa terkait praktik pembelajaran literasi yang telah dilakukan. Hal tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi praktik pembelajaran literasi yang dilakukan guru melalui pembelajaran bahasa, mengetahui tantangan yang dihadapi oleh para guru dalam meningkatkan kemampuan literasi siswa melalui pembelajaran bahasa, dan juga untuk mengetahui kebutuhan guru untuk dapat memaksimalkan pembelajaran literasi di kelas bahasa.
DKT yang dilakukan SEAQIL bekerja sama dengan Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Aceh ini melibatkan 20 orang guru dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. DKT dilaksanakan di kantor Balai Guru Penggerak Provinsi Aceh dengan dipandu oleh narasumber, Bapak Ashadi, S.Pd., M.Hum., Ed.D. dari Universitas Negeri Yogyakarta.
Kepala BGP Provinsi Aceh, Ibu Teti Wahyuni S.Si, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan bahwa peserta DKT merupakan guru yang dipilih secara khusus untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh SEAQIL. Teti juga menyampaikan bahwa guru memiliki peran penting dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan siswa.
Plt. Direktur SEAQIL, Ibu R. Dian Dia-an Muniroh, Ph.D., mengungkapkan bahwa melalui DKT ini, SEAQIL berupaya menggali lebih dalam pengalaman guru bahasa terkait praktik pembelajaran literasi yang telah dilakukan serta untuk mengetahui kebutuhan peningkatan kompetensi profesional dan pedagogis guru bahasa Inggris di Indonesia.
Data yang terkumpul dari kajian awal ini akan menjadi landasan untuk menyusun rekomendasi dan program-program SEAQIL dalam meningkatkan keterampilan profesional dan pedagogis guru bahasa Inggris di masa mendatang. Diharapkan hasil dari kajian ini dapat memberikan kontribusi yang positif dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan bahasa Inggris di Indonesia. (ES)