Direktur SEAQIL, Dr. Luh Anik Mayani saat membuka diskusi
Direktur SEAQIL, Dr. Luh Anik Mayani membagikan pandangannya mengenai sosok pemimpin ideal dan mutualisme antara pemimpin dan staf. Hendaknya, seorang pemimpin memiliki karakteristik konsisten, mampu memberikan contoh baik, dan mampu memberikan perintah dengan jelas. Staf juga memiliki hak untuk mengonfirmasi perintah apabila dirasa belum cukup jelas.
Meneruskan penjelasan sebelumnya, Luh Anik menekankan seyogyanya kita selalu melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab mengingat apa yang dilakukan adalah untuk kebaikan bersama dan kemajuan lembaga.
Deputi Direktur Program SEAQIL, Esra Nelvi M. Siagian, M.M., M.Ed., saat melakukan pemaparan
Sejalan dengan pandangan tersebut, Deputi Direktur Program SEAQIL, Esra Nelvi M. Siagian, M.M., M.Ed., menegaskan pentingnya profesionalisme dalam bekerja. Hubungan ideal akan terwujud apabila komunikasi terjalin dari kedua belah pihak. Esra menambahkan komunikasi yang baik menjadi kunci terciptanya hubungan yang baik antara pemimpin dan staf. Sehingga tidak hanya berdampak positif bagi lembaga, namun juga bagi pengguna produk SEAQIL.
Deputi Direktur Administrasi SEAQIL, Dr. Misbah Fikrianto,
menekankan pentingnya niat bekerja sebagai bagian dari ibadah
Mengutip peribahasa “Apa yang kamu tuai itulah apa yang kamu tanam”, Deputi Direktur Administrasi SEAQIL, Dr. Misbah Fikrianto mengungkapkan dalam bekerja hendaknya niatkan untuk ibadah agar memperoleh kebaikan. Misbah melanjutkan, setiap orang harus mampu keluar dari zona nyaman dan berani berubah.
Pada kesempatan ini, setiap divisi kemudian diminta untuk berefleksi dan berkomunikasi sehingga tercipta hubungan yang lebih nyaman yang akan meningkatkan performa kerja. Dengan demikian, hubungan intrapersonal staf dapat lebih erat.