Gotong Royong Tingkatkan Mutu Pendidikan Bahasa

 

SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) melakukan audiensi penjajakan kerja sama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Bali (10/6) dan Balai Bahasa Provinsi Bali (11/6). Upaya kerja sama untuk peningkatan kualitas guru bahasa disambut hangat melalui diskusi aktif antara dewan direksi SEAQIL dengan pihak Dinas dan Balai Bahasa.

Dewan Direksi SEAQIL memberikan ucapan terima kasih atas penerimaan Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga.

Penjajakan dilakukan dengan fokus potensi pengembangan kompetensi pada ranah bahasa ibu, bahasa asing, Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi, serta pengembangan kompetensi lainnya berdasarkan kebutuhan terkini. Berdasarkan SEAQIL Webinar Series on Language: Language Policy and Langauge Education in Southeast Asia, bahasa ibu dapat dikategorikan sebagai bahasa yang terancam punah. Direktur SEAQIL, Dr. Luh Anik Mayani, menyampaikan bahwa sebagai salah satu bahasa ibu di Indonesia, Bahasa Bali memiliki rentang usia penutur dari anak-anak hingga orang tua yang tergolong aktif dan produktif namun tetap perlu dikembangkan. “Walaupun ada penurunan, secara umum anak-anak di Bali kalau tidak menjadi Bahasa pertama, kedua bisa. Bahasa ibunya masih tertinggal”. Oleh karena itu, Bahasa Bali menjadi salah satu tujuan pengembangan bahasa ibu.

Selain bahasa ibu, pengembangan kompetensi pada ranah bahasa asing dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi menjadi beberapa potensi yang dapat terus dikembangkan secara kolaboratif. Perwakilan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Bali, Ibu Mariana, mengatakan bahwa guru bahasa di Bali memiliki Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang tersebar di berbagai wilayah di Bali dan aktif mengikuti kegiatan, termasuk kegiatan SEAQIL.

Pada kesempatan berikutnya, Kepala Balai Bahasa Provinsi Bali, Toha Machsum, S.Ag., M.Ag. menjabarkan bahwa Balai Bahasa Provinsi Bali telah menerbitkan kamus Bahasa Bali sebagai salah satu upaya pelestarian bahasa ibu. Namun, selain bahasa ibu, pengasahan pemelajaran mengenai Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi masih perlu untuk dikembangkan, terutama bagi guru bahasa di Bali.

Diskusi peluang kolaborasi program ataupun publikasi SEAQIL dengan Balai Bahasa Provinsi Bali.

Deputi Direktur Administrasi SEAQIL, Dr. Misbah Fikrianto, kemudian menyatakan bahwa SEAQIL mendukung upaya kerja sama untuk pengembangan kegiatan sesuai analisis kebutuhan bagi guru bahasa dan tenaga pendidik. Selain itu, kolaborasi antara Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Balai Bahasa Provinsi Bali dapat memperluas komunitas guru bahasa dengan cakupan Asia Tenggara. Deputi Direktur Program SEAQIL, Esra Nelvi M. Siagian, kemudian memberikan contoh upaya kolaborasi kontekstual dengan SEAMEO RECFON dalam bentuk pembuatan lagu ataupun cerita anak mengenai bencana alam menggunakan bahasa ibu. Secara menyeluruh, audiensi penjajakan kerja sama SEAQIL dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Bali serta Balai Bahasa Provinsi Bali memiliki berbagai peluang baik untuk ditindaklanjuti. Suksesnya peningkatan kualitas mutu pendidikan bahasa bukan merupakan hasil pribadi, melainkan hasil gotong royong atau kerja sama.

×